Sabtu, 21 Juni 2014

Logika Matematika
Logika dalam pengertian ini adalah berkaitan dengan argumen-argumen, yang mempelajari metode-metode dan prinsip-prinsip untuk ,menunjukkan keabsahan (sah atau tidaknya) suatu argumen, khususnya yang dikembangkan melalui penggunaan metode-metode matematika dan simbol-simbol matematika dengan tujuan untuk menghindari makna ganda dari bahasa yang biasa kita gunakan sehari-hari.
Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah. (pernyataan disebut juga preposisi, kalimat deklaratif). Benar diartikan ada kesesuaian antara apa yang dinyatakan dengan keadaan yang sebenarnya
Dalam cuplikan ini akan membahas tentang implikasi
Implikasi P -> Q bernilai benar jika konsekuennya bernilai benar atau anteseden dan konsekuen kedua-duanya salah, dan bernilai salah jika antesedennya bernilai benar, sedangkan konsekuennya salah.

penerapan implikasi dalam hukum agama:

1.   Jika Zaid rajin ibadah dan to’at(B) maka dia tetap merasa hina dan tetap tawadlu’ kerna dia tahu bahwa tidak ada kekuatan untuk menjalankan taat kecuali dengan izin Allah(B). Peryataan(perilaku) 1 dan 2 bernilai Benar(B)
وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون
“Aku(Allah) tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah/menyembah-ku”
2.    Jika Zaid rajin ibadah dan to’at(B) maka dia merasa agung dan lebih baik dari pada orang lain(S). peryataan(perilaku) 1 dan 2 bernilai Salah(S).
معصية أورثت ذّلا واحتقارا خير من طاعة اورثت عزا واستكبارا(الحكم)
“maksiat yang menimbulkan rasa hina dan meremehkan diri itu lebih baik dari pada taat yang menimbulkan rasa agung dan gumede(sombong)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا أَلْقَيْتُهُ فِي النَّارِ
 Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Allah SWT berfirman, "Kesombongan adalah Selendang-Ku, dan Keagungan adalah Kain-Ku. Maka barang siapa menantang-Ku/mengambil dari-Ku salah satu dari keduanya, niscaya akan Ku-lemparkan ia ke dalam neraka." (H.R. Ibnu Majah, Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir, Ash-Shahihah)
3.    Jika Zaid sering berbuat maksiat(S) maka menjadikan dia merasa hina dan remeh(B).
Peryataan(perilaku) 1 dan 2 bernilai Benar(B)
وَخلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفا
“Allah menciptakan Manusia sebagai makhluq yang lemah”
4.    Jika Zaid sering berbuat maksiat(S) maka dia merasa berSalah
Peryataan?perbuatan 1 dan 2 bernilai Benar
Hehehe...




0 komentar :

Posting Komentar