Air sebagai kebutuhan primer bagi makhluk hidup dari golongan hewan, tumbuh
tumbuhan dan manusia.Tanpa adanya air mungkin tidak ada kehidupan dibumi ini,
semuanya mati karena kekurangan air
Banyak yang bisa kita teladani dari air diantaranya:
Ø Air selalu mengalir mengikuti jalannya arus tetapi aliran air
tersebut tidak merubah sifat dzatnya selama tidak tercampur dengan sesuatu yang
dapat merubah kemurniannya. Hal yang bisa kita ambil pelajaran yaitu sayogjanya
kita itu bisa mengikuti perubahan-perubahan zaman yang semakin lama semakin modern
ini, dengan perubahan zaman yang tadinya sulit untuk berinteraksi menjadi
sangat mudah karena adanya HP, yang tadinya sulit untuk mendapatkan air menjadi
mudah karena adanya pompa air dsb. Tapi ingat meskipun air terus mengikuti arus
perubahan tetapi perubahan itu tidak merubah sifat dzatnya air yang tadinya jernih
tetap jernih yang tadinya hambar tetap hambar selama tidak tercampur dengan
hal-hal yang merubah sifatnya. Hal ini memberi pelajaran pada kita, bolehlah
kira mengikuti perubahan zaman tapi jangan sampai kita meninggalkan tradisi/aturan
yang telah kita tanam sejak kecil yang mana tradisi/aturan itu baik untuk kita.
Meskipun mengikuti
perkembangan zaman itu baik tapi kita harus pintar-pintar menyaring , mengambil
hal-hal yang baik dari perubahan itu dan meninggalkan hal-hal yang buruk dari
suatu perubahan zaman supaya kita tetap bisa jadi air yang terus jernih dimana
kan kapanpun dia berada
Ada sebuah Hujjah yang berbunyi:
المحافظة على قديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح
“menjaga perkara yang bagus dari generasi terdahulu
dan mengambil perkara-perkara yang baru yang mana perkara itu lebih baik”
Ø Air itu pada
hakikatnya selalu mengalir dari tempat tinggi ketempat yang lebih rendah. Semakin
rendah tempat yang akan dituju air dari tempat asalnya maka semakin jauh/luas pula perjalanan yang akan ditempuh.
Hal ini memberi pelajaran
bagi kita, ketika kita telah mendapatkan ilmu yang luas/banyak jadilah seperti
air yang mana semakin luas/jauh aliran air itu semakin rendah pula tempat
bermuara jangan malah menjadi tinggi hati, ujub dan takabbur dengan ilmu yang
kita dapatkan.
لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ
مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْر
“tidak akan masuk surga sipa-siapa yang dalam hatinya
masih ada sebesar bijio sawi dari kesombongan”
والله أعلم
بالصواب......!!!
0 komentar :
Posting Komentar